Gambar Sampul IPS · Bab III Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat
IPS · Bab III Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat
Endar

24/08/2021 14:06:22

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

IPS SMP Kelas IX

55

Perubahan sosial budaya

Perilaku masyarakat

dalam menyikapi

perubahan sosial

Pendorong, penghambat,

dan penyebab perubahan

sosial budaya

Bentuk-bentuk

perubahan sosial

budaya

Menyikapi perubahan

sosial budaya secara arif

dan bijaksana

56

IPS SMP Kelas IX

Buruk Rupa Sinetron Remaja

Aksi saling dorong, saling pukul, dan saling

jambak bersliweran di ruang tengah kediaman Santi

Indra Astuti. Hiruk pikuk itu sesungguhnya ber-

langsung dalam sebuah kotak bernama televisi.

Panggung kekerasan di layar kaca itu bernama sinetron

televisi. Kekerasan demi kekerasan sering ditontonkan

dalam sinetron remaja.

Hal inilah yang membuatnya melakukan langkah

radikal, yaitu memberlakukan sebuah diet unik untuk

kedua anaknya. Program diet ini membatasi durasi

anaknya menonton televisi menjadi maksimal satu

jam sehari, itu pun harus ia dampingi.

Tidak sedikit ibu-ibu lainnya yang berperilaku

sama. Menurut mereka, kekerasan dalam sinetron

memang sudah kelewat vulgar. Anak-anak sedikit

demi sedikit mulai mengikuti semua perilaku yang

ada dalam sinetron.

Sumber:

Republika,

9 Maret 2008

Televisi adalah teknologi hasil perubahan. Adanya

televisi mampu mendorong munculnya perubahan

sosial dan budaya. Informasi-informasi yang disampai-

kan dari penjuru dunia mendorong masyarakat

melakukan perubahan sosial budaya. Begitu besar

dampak televisi hingga mampu membawa perubahan

pada sistem nilai, sikap, pola pikiran, dan perilaku

masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada kasus di atas,

yaitu televisi melalui sinetron mampu mempengaruhi

pola perilaku masyarakat terutama anak-anak.

Pada dasarnya setiap perubahan dalam masya-

rakat memiliki dua sisi berbeda, yaitu membawa

kemajuan atau kemunduran. Kesemua itu tergantung

dari sikap masyarakat sendiri. Oleh karena itu,

terdapat banyak sikap dan perilaku masyarakat dalam

menyikapi perubahan sosial budaya. Bagaimana

perilaku bijak dalam menghadapi zaman yang penuh

dengan perubahan ini?

1. Menjelaskan perubahan

sosial budaya pada

masyarakat.

2. Menjelaskan tipe-tipe

perilaku masyarakat

dalam menyikapi

perubahan.

• perubahan sosial budaya

• tipe-tipe masyarakat

• pola perilaku

IPS SMP Kelas IX

57

A. Perubahan Sosial Budaya

Kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan. Kita yang

dahulu kecil tanpa tahu apa pun, kini tumbuh dewasa. Kematangan

fisik dan intelektual kita bertambah. Begitu pun, kehidupan masya-

rakat. Keadaan masyarakat senantiasa mengalami perubahan, perkem-

bangan, dan pergantian. Perubahan-perubahan ini dalam ilmu sosial

dinamakan perubahan sosial budaya.

1. Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya bisa kita amati dari kehidupan bangsa

kita. Pada zaman prasejarah manusia Indonesia belum mengenal

tulisan. Saat pengaruh India masuk pada awal Masehi, kita mengenal

tulisan, agama, sastra, sistem kemasyarakatan, sistem kerajaan, dan

bangunan peribadatan. Begitu pula saat Islam masuk di Nusantara.

Perubahan sosial semakin cepat setelah

bangsa Barat menjajah Indonesia. Kita mengenal

teknologi, birokrasi pemerintahan modern,

sekolah, budaya tulis, dan organisasi. Masya-

rakat benar-benar mengalami perubahan sosial

budaya saat Indonesia merdeka. Kita menjadi

negara merdeka dan beragam bentuk pranata

sosial kita ciptakan untuk mewujudkan cita-cita

Proklamasi 1945.

Dari kilas balik dan dinamika sejarah

perjalanan bangsa tersebut, bisakah kamu

merumuskan pengertian perubahan sosial

budaya?

Menurut Selo Soemardjan (sebagaimana dikutip Soerjono

Soekanto, 1987:285), perubahan sosial adalah segala perubahan pada

lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat. Perubahan tersebut

mempengaruhi sistem sosialnya. Sistem sosial tersebut meliputi nilai-

nilai, sikap, dan pola perilaku kelompok-kelompok di masyarakat. Bisa-

kah kamu menunjukkan perubahan sosial budaya dalam masyarakat-

mu?

2. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial selalu terjadi dalam masyarakat. Namun,

perubahan pada masyarakat yang satu berbeda dengan masyarakat yang

lain. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat yang berlainan. Menurut

Soerjono Soekanto (1987:293–298), perubahan sosial budaya yang

terjadi dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi perubahan evolusi

dan revolusi, perubahan direncanakan dan tidak direncanakan, serta

perubahan berpengaruh kecil dan berpengaruh besar.

Sumber:

www.cafehistoria.net

▲▲

▲▲

Gambar 3.1

Jakarta pada zaman kolonial. Bandingkan

dengan zaman sekarang.

58

IPS SMP Kelas IX

a. Perubahan Revolusi dan Evolusi

Revolusi adalah perubahan yang ber-

langsung dalam waktu yang cepat. Revolusi

menyangkut seluruh sendi-sendi pokok

kehidupan masyarakat. Perubahan karena

revolusi dapat direncanakan atau tidak

direncanakan sebelumnya, dengan ke-

kerasan atau tanpa kekerasan. Ciri khas

revolusi antara lain perubahan berlangsung

secara cepat, berskala besar karena me-

nyangkut sendi-sendi pokok kehidupan,

terjadi tanpa direncanakan sebelumnya,

sering diikuti kek

erasan, serta menimbulkan

konflik. Contoh perubahan ini antara lain

Revolusi Industri Inggris, Revolusi Prancis,

Revolusi Indonesia tahun 1945, serta

Reformasi Indonesia tahun 1998.

Perubahan evolusi merupakan perubah-

an yang berjalan lambat dan memerlukan

waktu yang lama. Umumnya perubahan

evolusi berupa suatu rentetan perubahan

kecil yang mengikutinya secara lambat.

Perubahan evolusi terjadi karena masyarakat

berusaha menyesuaikan diri dengan kebu-

tuhan, keadaan, dan kondisi lingkungan

sekitar. Ciri khas perubahan evolusi antara

lain memerlukan waktu lama, perubahan

berskala kecil, terjadinya perubahan tidak

disadari oleh masyarakat, dan tidak menim-

bulkan konflik atau kekerasan. Contohnya

terjadi pada kehidupan suku bangsa kita

seperti Nias, Dani, Dayak, dan Sakai.

Perubahan tersebut juga terjadi pada

masyarakat desa menjadi masyarakat kota

yang kompleks dan perubahan mata pen-

caharian hidup.

b. Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan

Perubahan direncanakan disebut juga perubahan yang

dikehendaki oleh masyarakat. Oleh karena itu, perubahan yang

direncanakan adalah perubahan yang dikehendaki, diperkirakan,

dan direncanakan sebelumnya oleh pihak-pihak yang meng-

inginkan perubahan tersebut. Orang-orang menginginkan

perubahan dinamakan

agent of change

atau agen perubahan.

Mereka mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin

sebuah lembaga kemasyarakatan.

Sumber:

Gatra

▲▲

▲▲

Gambar 3.2

Reformasi Indonesia merupakan perubahan

sosial budaya yang berlangsung cepat.

Sumber:

www.geocities.com

▲▲

▲▲

Gambar 3.3

Suku bangsa Nias cenderung lambat dalam

mengikuti perubahan sosial.

IPS SMP Kelas IX

59

Contoh paling baik dari

agent of change

adalah peran yang dijalankan oleh Butet

Manurung. Ia ingin melihat anak-anak di

pedalaman hutan di Sumatra bisa maju. Ia

dengan tekun mengajak anak-anak tersebut

belajar membaca dan menulis. Baginya,

melek aksara adalah kunci menuju per-

ubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Ia termasuk

agent of change

yang sangat

berjasa bagi bangsa dan negara.

Perubahan yang direncanakan dalam

pelaksanaannya harus sesuai dengan

social

planning

yang telah ditentukan. Contoh

perubahan direncanakan adalah pemba-

ngunan kompleks rumah tahan gempa, pem-

bangunan rumah sederhana dengan harga

yang murah, dan pembangunan tata kota.

Perubahan tidak direncanakan adalah

perubahan yang terjadi tanpa sengaja atau

tidak diinginkan oleh pihak-pihak yang

mengadakan perubahan. Biasanya per-

ubahan tidak dikehendaki muncul sebagai

dampak dari perubahan yang direncanakan.

Contohnya pembangunan kota menyebabkan

urbanisasi, meningkat

nya angka kriminalitas,

banyak rumah kumuh, dan bencana banjir.

c. Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh Kecil

Perubahan berpengaruh besar adalah

perubahan yang membawa pengaruh lang-

sung terhadap kehidupan masyarakat.

Perubahan tersebut terjadi pada unsur-unsur

sosial budaya yang baku dalam masyarakat,

seperti struktur kemasyarakatan, hubungan

kerja, sistem mata pencaharian, dan stra-

tifikasi sosial. Mau tidak mau masyarakat

mengikuti gerak perubahan tersebut. Oleh

karena itu, perubahan ini membawa pe-

ngaruh besar bagi kehidupan masyarakat

secara keseluruhan. Contoh perubahan

berpengaruh besar adalah industrialisasi,

modernisasi, dan globalisasi.

Perubahan yang berpengaruh kecil adalah perubahan yang

tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat.

Perubahan tersebut hanya terjadi pada sekelompok kecil dari satu

Sumber:

nsideindonesia.org

▲▲

▲▲

Gambar 3.4

Aktivitas Butet Manurung dengan anak-anak

di belantara Sumatra.

Foto:

Puguh S.

▲▲

▲▲

Gambar 3.6

Industrialisasi membawa pengaruh yang cukup

besar terhadap kehidupan masyarakat.

Foto:

Puguh S.

▲▲

▲▲

Gambar 3.5

Dibangunnya perumahan dengan harga murah

merupakan satu bentuk perubahan yang

direncanakan.

60

IPS SMP Kelas IX

unsur budaya yang tidak berarti bagi masyarakat. Misalnya

perubahan mode rambut dan tren baju. Contoh lain adalah

perubahan tata bahasa, perubahan gerakan tari, dan perubahan

logat bahasa yang digunakan.

3. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan

Sosial Budaya

Laju perubahan sosial budaya setiap daerah berbeda-beda. Lihat

saja, masyarakat kota lebih cepat mengalami perubahan dibandingkan

masyarakat desa. Laju perubahan sosial budaya dalam masyarakat

dipengaruhi oleh dua faktor dasar, yaitu faktor pendorong dan faktor

penghambat.

a. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

Faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya sebagai

berikut.

1) Kontak dengan Budaya Lain

Kontak merupakan proses penyam-

paian informasi tentang ide, keyakinan,

dan hasil-hasil budaya. Adanya kontak

dengan budaya lain menjadikan satu

kebudayaan bertemu dan saling ber-

tukar informasi. Misalnya kontak

dagang antara pedagang Nusantara

dengan pedagang India, Arab, dan Barat.

Kebudayaan mereka

saling mempenga-

ruhi yang akhirnya membawa perubahan

sosial

budaya. Oleh karena itu, sering-

nya melakukan kontak dengan budaya

lain akan mempercepat laju perubahan

sosial budaya.

2) Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain

Tidak adanya apresiasi terhadap

karya orang lain menjadikan seseorang

enggan untuk berkarya. Namun, akan

berbeda jika setiap orang menghargai

hasil karya orang lain. Setiap orang akan

berlomba-lomba menciptakan suatu

karya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Karya-karya inilah yang mendorong

munculnya perubahan sosial budaya.

Penemuan pesawat terbang mengilhami

Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie untuk mendiri-

kan pabrik pesawat di Bandung.

Sumber:

www.engelfriet.net

▲▲

▲▲

Gambar 3.7

Kontak dagang antara penduduk Banten

dengan pedagang Belanda memicu terjadinya

perubahan sosial budaya di masyarakat.

Sumber:

www.emp.pdx.edu

▲▲

▲▲

Gambar 3.8

Aktivitas putra-putri Indonesia di PT IPTN atau

kini PT Dirgantara Indonesia.

IPS SMP Kelas IX

61

3) Sistem Pendidikan yang Maju

Pendidikan mengajarkan seseorang

untuk berpikir ilmiah dan objektif.

Dengan kemampuan tersebut, seseorang

dapat menilai bentuk kebudayaan yang

sesuai dengan kebutuhan serta kebuda-

yaan yang tidak sesuai dengan perkem-

bangan zaman. Berbekal pengetahuan

itu seseorang melakukan perubahan

pada kebudayaan jika dirasa perlu. Oleh

karena itu, sistem pendidikan tinggi

mampu mendorong munculnya per-

ubahan sosial budaya.

4) Keinginan untuk Maju

Tidak ada seorang pun yang puas dengan keadaan seka-

rang. Mereka umumnya menginginkan sesuatu yang lebih baik

dari keadaan saat ini. Oleh karena itu, orang akan melakukan

berbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yang

tentunya ke arah kemajuan. Misalnya seorang pelajar mengikuti

kursus komputer untuk menambah pengetahuan dan keteram-

pilan komputer.

5) Penduduk yang Heterogen

Masyarakat yang heterogen memu-

dahkan terjadinya perubahan sosial

budaya. Hal ini dapat dilihat pada ma-

syarakat Indonesia. Penduduk Indonesia

terdiri atas bermacam-macam suku, ras,

dan ideologi. Perbedaan-perbedaan yang

ada tidak selamanya membawa keun-

tungan bagi Indonesia. Perbedaan

tersebut dapat menimbulkan konflik jika

tidak disertai dengan rasa toleransi yang

tinggi. Konflik-konflik inilah yang

mendorong munculnya perubahan

sosial budaya.

6) Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang Kehidupan

Tertentu

Setiap orang tidak akan pernah puas dengan keadaannya

saat ini. Berbagai cara dan upaya mereka lakukan untuk meng-

ubah taraf hidup. Rasa tidak puas terhadap keadaan men-

dorongnya melakukan berbagai perubahan. Hal ini pun terjadi

pada masyarakat Indonesia ketika reformasi digulirkan. Rasa

tidak puas terhadap pemerintahan saat itu mendorong

masyarakat menuntut perubahan secara total.

Foto:

Puguh S.

▲▲

▲▲

Gambar 3.9

Melalui pendidikan seorang diajar untuk berpikir

ilmiah dan objektif yang mendorongnya

melakukan perubahan.

Sumber:

www.batamevent.com

▲▲

▲▲

Gambar 3.10

Pendidikan tentang keragaman bangsa harus

ditanamkan sejak dini.

62

IPS SMP Kelas IX

7) Sistem Pelapisan Terbuka

Sistem pelapisan terbuka memung-

kinkan terjadinya gerak sosial vertikal

yang lebih tinggi. Sistem ini memberi

kesempatan kepada seseorang untuk

maju. Kesempatan untuk menaiki strata

yang lebih tinggi mendorong seseorang

melakukan perubahan ke arah yang

lebih baik.

8) Orientasi ke Masa Depan (Visioner)

Pandangan yang visioner men-

dorong seseorang melakukan beragam

perubahan. Bagi mereka masa lalu

adalah sesuatu yang patut untuk di-

kenang, bukan sebagai pedoman hidup.

Masa depan harus lebih baik dari masa

sekarang. Visi inilah yang mendorong

seseorang melakukan perubahan.

9) Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru

Suatu perubahan akan berdampak

besar jika setiap orang menerima

perubahan tersebut. Keadaan ini men-

jadi berbeda jika tidak ada seorang pun

yang menanggapi perubahan tersebut.

Perubahan akan berlalu begitu saja

tanpa ada masyarakat yang meng-

ikutinya. Oleh karena itu, sikap mudah

menerima hal-hal baru mendorong

terjadinya perubahan sosial budaya di

masyarakat.

10) Toleransi terhadap Perubahan

Sikap toleransi dibutuhkan untuk mempercepat laju

perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Adanya sikap

toleransi menjadikan masyarakat lebih mudah menerima hal-

hal baru. Masyarakat akan menerima hal-hal baru yang dirasa

membawa kebaikan.

b. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Faktor-faktor penghambat perubahan sosial budaya sebagai

berikut.

1) Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Masyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakat

lain mengalami perubahan yang lamban. Hal ini dikarenakan

masyarakat tersebut tidak mengetahui perkembangan masya-

Foto:

Puguh S.

▲▲

▲▲

Gambar 3.11

Pendidikan yang tinggi dan visi yang jauh ke

depan mendorong kaum wanita untuk duduk

sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan

kaum laki-laki.

Sumber:

farm3.static.flickr.com

▲▲

▲▲

Gambar 3.12

Budaya Cina bisa berkembang di Indonesia

karena masyarakat mau menerimanya.

IPS SMP Kelas IX

63

rakat lain yang dapat memperkaya

kebudayaan sendiri. Mereka terkukung

dalam kebudayaan mereka dan pola-

pola pemikiran yang masih sederhana.

Contohnya suku-suku bangsa yang

masih tinggal di pedalaman.

2) Masyarakat yang Bersikap Tradi-

sional

Umumnya masyarakat tradisional

memegang kuat adat istiadat yang ada.

Mereka menolak segala hal baru yang

berkenaan dengan kehidupan sosial.

Adat dan kebiasaan diagung-agungkan.

Sikap ini menghambat masyarakat

tersebut untuk maju.

3) Pendidikan yang Rendah

Masyarakat yang berpendidikan

rendah umumnya tidak dapat menerima

hal-hal baru. Pola pikir dan cara pan-

dang mereka masih bersifat sederhana.

Mereka umumnya enggan mengikuti

gerak perubahan yang ada. Artinya,

masyarakat statis dan tidak mengalami

perubahan yang berarti.

4) Adanya Kepentingan yang Tertanam Kuat pada Sekelompok

Orang (vested interest)

Adanya

vested interest

yang kuat dalam suatu kelompok

menyebabkan perubahan sulit terjadi. Hal ini dikarenakan

setiap kelompok yang telah menikmati kedudukannya akan

menolak segala bentuk perubahan. Mereka akan berusaha

mempertahankan sistem yang telah ada. Mereka takut adanya

perubahan akan mengubah kedudukan dan statusnya dalam

masyarakat.

5) Ketakutan akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi

Terciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-cita

masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, integrasi

merupakan sesuatu yang dilindungi oleh masyarakat. Segala

hal baru ditolak untuk menghindari kegoyahan dalam integrasi

masyarakat.

6) Prasangka Buruk terhadap Unsur Budaya Asing

Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang

pernah dijajah oleh bangsa asing. Pengalaman-pengalaman

tempo dahulu menyebabkan mereka senantiasa berprasangka

Sumber:

www.batamevent.com

▲▲

▲▲

Gambar 3.13

Masyarakat pedalaman cenderung sulit ber-

kembang karena rendahnya pendidikan, sulit

berkomunikasi dengan suku bangsa lain, dan

bertumpu pada adat sendiri.

64

IPS SMP Kelas IX

buruk terhadap budaya asing. Akibatnya, mereka menolak

segala hal baru terutama berasal dari bangsa asing, walaupun

akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

7) Hambatan Ideologis

Perubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan.

Mengapa demikian? Setiap orang memandang ideologi sebagai

sebuah pedoman hidup yang paling mendasar. Oleh karena

itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjadi

terlebih pada masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang

kuat dalam kehidupan sosial.

4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya antara lain disebabkan kebutuhan

manusia yang tidak ada batasnya. Mereka ingin segala kebutuhan

hidupnya terpenuhi. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai

kegiatan. Selain itu, masyarakat menilai adanya kekurangan dalam

kebudayaannya.

Menurut Soerjono Soekanto (1987:299–308), terjadinya perubahan

sosial budaya disebabkan dua faktor berikut ini:

a. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam

masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

1) Bertambah dan Berkurangnya Penduduk

Bertambah atau berkurangnya pen-

duduk disebabkan oleh angka kelahiran,

kematian, dan migrasi yang selalu

berubah-ubah. Perubahan jumlah

penduduk menyebabkan perubahan

struktur masyarakat, terutama me-

nyangkut lembaga-lembaga kemasyara-

katan. Pesatnya perkembangan kota

mendorong terjadinya urbanisasi.

Jumlah penduduk di kota pun ber-

tambah, sebaliknya di desa semakin

berkurang. Kota menjadi penuh sesak,

muncul pengangguran yang mampu

meningkatkan angka kriminalitas.

Sementara desa kehilangan tenaga kerja produktif, banyak

lahan pertanian kosong karena ditinggalkan pemiliknya. Hal

ini mengakibatkan terjadinya perubahan pada sistem mata

pencaharian, sistem stratifikasi sosial, dan tingkat kesejah-

teraan masyarakat.

Foto:

Puguh S.

▲▲

▲▲

Gambar 3.14

Perpindahan penduduk desa ke kota menjadi-

kan lahan pertanian tidak produktif.

IPS SMP Kelas IX

65

2) Adanya Penemuan Baru (Inovasi)

Penemuan baru mampu memicu

terjadinya perubahan sosial budaya.

Penemuan baru didorong adanya

dis-

covery

dan

invention. Discovery

adalah

suatu penemuan dari unsur kebudayaan

baru, baik berupa alat atau ide baru yang

diciptakan oleh seorang atau beberapa

individu dalam masyarakat. Suatu

dis-

covery

dapat berubah menjadi

invention

jika masyarakat sudah mengakui,

menerima, dan menerapkan penemuan

tersebut.

Menurut Koentjaraningrat, ada tiga hal yang mendorong

munculnya penemuan-penemuan baru, yaitu:

a) kesadaran masyarakat terhadap kekurangan dalam

kehidupannya;

b) kualitas ahli atau anggota masyarakat; dan

c) perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam

masyarakat.

3) Konflik yang Terjadi dalam Masyarakat

Pertentangan dalam masyarakat

dapat menyebabkan perubahan sosial

budaya. Misalnya konflik yang terjadi

pada masyarakat Ambon. Berpuluh-

puluh bangunan rusak, beratus-ratus

orang kehilangan sanak saudara, ke-

nyamanan, dan keamanan masyarakat

menjadi terganggu. Kesemua ini akan

membawa perubahan bagi kehidupan

masyarakat. Konflik terjadi karena ada

perbedaan-perbedaan. Ketika perbedaan

diperuncing dan menuntut persamaan,

terjadinya konflik tidak terelakkan.

4) Pemberontakan dan Revolusi

Pemberontakan terjadi karena masyarakat merasa tidak

puas dengan keadaan saat itu. Masyarakat mulai tidak percaya

terhadap kinerja pemerintah dalam mencapai tujuan bangsa,

yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Situasi

dan kondisi tersebut mendorong munculnya revolusi sebagai

wujud dari pemberontakan. Berbagai lapisan masyarakat

menuntut adanya revolusi total di tubuh pemerintahan.

Keadaan ini mendorong munculnya perubahan sosial budaya

dalam masyarakat. Contohnya Revolusi Mei tahun 1998 yang

Sumber:

www.indopos.co.id

▲▲

▲▲

Gambar 3.16

Terjadinya konflik menjadikan keamanan dan

kenyamanan masyarakat terganggu.

Foto:

Puguh S.

▲▲

▲▲

Gambar 3.15

Penemuan mesin traktor menyebabkan

perubahan sosial pada kehidupan petani.

66

IPS SMP Kelas IX

terjadi di Indonesia. Adanya revolusi membawa perubahan

besar dari sistem pemerintahan sampai pada sistem

kemasyarakatan. Contohnya terjadinya perubahan kepala

negara, wakil kepala negara, struktur kabinet sampai pada pola

perilaku masyarakatnya.

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial

budaya. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut.

1) Perubahan Alam

Bencana alam seperti gempa bumi,

gunung meletus, tsunami, dan musibah

banjir dapat memicu munculnya per-

ubahan sosial budaya. Lihatlah bencana

banjir bandang yang terjadi pada awal

tahun 2008. Curah hujan yang tinggi

menyebabkan rumah, sekolah, pabrik,

dan gedung pemerintahan terendam air.

Akses jalan, kereta api, dan aliran listrik

menjadi terhambat. Banyak orang

kehilangan tempat tinggal. Mereka ter-

paksa tinggal dalam pengungsian dengan

sarana yang terbatas. Mereka pun kehi-

langan pekerjaan.

2) Peperangan

Peperangan bisa memicu terjadinya

perubahan sosial budaya dalam masya-

rakat. Masyarakat tidak lagi merasakan

kedamaian dalam kehidupan sosialnya.

Mereka hidup dengan perasaan takut

dan waswas. Masyarakat kita pernah

mengalaminya saat mempertahankan

kemerdekaan. Tentara Belanda secara

membabi buta menghancurkan permu-

kiman penduduk. M

asyarakat merasa

tertekan dan secara psikologis k

ehi-

dupannya penuh dengan ketakutan.

Akibatnya, struktur masyarakat, pola

perilaku, dan pemikiran mereka pun

mengalami perubahan.

3) Pengaruh Kebudayaan Lain

Hubungan antara dua masyarakat yang berbeda kebudaya-

an memiliki kecenderungan untuk saling mempengaruhi satu

sama lain. Akhirnya, memicu munculnya perubahan sosial.

Sumber:

www.mediacenter.or.id

▲▲

▲▲

Gambar 3.17

Bencana banjir mampu menyebabkan per-

ubahan sosial budaya di masyarakat.

Sumber:

www.kitlv.nl

▲▲

▲▲

Gambar 3.18

Ekspresi penuh ketakutan dari masyarakat saat

melihat orang Belanda.

IPS SMP Kelas IX

67

Tiap-tiap masyarakat melakukan penyebaran kebudayaan yang

menghasilkan kebudayaan baru. Proses ini dapat berlangsung

melalui tiga cara, yaitu difusi, akulturasi, dan asimilasi.

Difusi

merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur

kebudayaan dari orang per orang kepada orang perorangan

yang lain dan dari masyarakat ke masyarakat yang lain.

Akulturasi

adalah pembauran antarbudaya yang masih terlihat

masing-masing sifat khasnya.

Asimilasi

adalah pembauran

antarkebudayaan yang menghasilkan budaya yang sama sekali

baru sehingga kebudayaan lama tidak terlihat.

Itulah beberapa hal mengenai perubahan sosial budaya. Di

lingkungan masyarakat kita pun perubahan itu terjadi. Bisakah kamu

menemukannya? Ikutilah kegiatan berikut ini.

Melacak Dampak Penggunaan Traktor

Para petani kita tidak terlepas dari perubahan sosial. Amatilah

kehidupan para petani di sekitarmu. Mereka mulai menggunakan peralatan

pertanian yang lebih modern. Bandingkan dengan para petani yang masih

menggunakan binatang atau cara-cara tradisional. Ajaklah orang tuamu

untuk mendiskusikan pengaruhnya bagi kehidupan mereka. Tulislah

hasilnya dalam bentuk laporan dan presentasikan di depan kelas.

B. Sikap Masyarakat terhadap Perubahan Sosial

Budaya

Setiap masyarakat memiliki respons yang berbeda-beda terhadap

perubahan sosial budaya. Ada masyarakat yang selalu mengikuti gerak

perubahan, tetapi ada pula masyarakat yang membenci, bahkan

menolak segala perubahan yang ada. Coba lihat masyarakat sekitarmu!

Bagaimanakah respons mereka terhadap perubahan sosial budaya yang

terjadi?

Setiap masyarakat menginginkan keteraturan dan ketertiban dalam

hidupnya. Oleh karena itu, segala bentuk perubahan yang terjadi

menimbulkan reaksi tertentu. Secara umum terdapat dua perilaku

masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial budaya, yaitu

penyesuaian dan disintegrasi yang mengarah pada perpecahan.

1. Penyesuaian

Penyesuaian merupakan satu reaksi masyarakat dalam

menyikapi perubahan. Penyesuaian dilakukan agar keteraturan dan

ketertiban masyarakat tetap terjaga. Mereka beranggapan bahwa

68

IPS SMP Kelas IX

setiap perubahan yang terjadi akan membawa kebaikan dan

kemajuan bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, segala

macam perubahan diterima dan diikuti. Sikap inilah yang

mendorong masyarakat untuk terus maju dan berkembang.

Penyesuaian terhadap perubahan biasanya dilakukan melalui

tiga cara sebagai berikut.

a. Menerima Unsur-Unsur Baru

Penerimaan unsur-unsur baru dilakukan

jika unsur-unsur tersebut dirasa sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Proses

penerimaan dilakukan tanpa adanya suatu

penolakan. Sikap ini biasanya dimiliki oleh

anak-anak muda yang mudah mengikuti

perubahan yang ada. Contohnya perubahan

tren rambut, mode pakaian, merebaknya

game online

, penggunaan teknologi canggih,

seperti internet,

handphone 3G

,

flasdisk

,

MP4

, dan

MP5

.

b. Melakukan Asimilasi

Sikap penyesuaian dapat pula diwujudkan dalam proses

pengasimilasian kebudayaan. Unsur-unsur dari luar diterima dan

disesuaikan dengan kebudayaan lokal sehingga membentuk

kebudayaan baru yang berbeda. Kebudayaan yang satu diresapi

oleh kebudayaan lain begitu pun sebaliknya. Cita-cita, tujuan,

sikap, serta nilai lambat laun melebur dan berkembang bersama

melahirkan sesuatu yang baru hasil percampuran kedua

kebudayaan. Contohnya cerita Mahabarata dan Ramayana saat ini.

Cerita tersebut merupakan hasil asimilasi dari kebudayaan India

yang bercampur dengan kebudayaan lokal sehingga cerita tersebut

sering dilakonkan pada kesenian wayang yang merupakan budaya

Indonesia.

c. Melakukan Akomodasi

Akomodasi dilakukan sebagai usaha untuk meredakan atau

menghindari konflik akibat perubahan. Segala unsur-unsur baru

diakomodasi untuk menjaga keseimbangan sosial yang telah lama

terbentuk. Dalam hal ini akomodasi adalah proses penerimaan

unsur-unsur baru atau kebudayaan luar tanpa mempengaruhi

unsur-unsur budaya lokal dalam rangka menghindari konflik.

2. Disintegrasi

Disintegrasi terjadi ketika perubahan yang ada disikapi berbeda

oleh beberapa masyarakat. Ada masyarakat yang beranggapan

bahwa perubahan akan membawa kebaikan dan kemajuan. Namun,

ada pula yang beranggapan bahwa perubahan tersebut akan

Foto:

Puguh S.

▲▲

▲▲

Gambar 3.19

Penggunaan handphone merupakan bentuk

penerimaan terhadap unsur baru.

IPS SMP Kelas IX

69

menggoyahkan integrasi masyarakat yang telah terbentuk.

Perbedaan dalam menyikapi perubahan menyebabkan munculnya

disintegrasi. Disintegrasi adalah proses pecahnya suatu kesatuan

menjadi bagian-bagian kecil yang terpisah satu sama lain.

Perilaku masyarakat terhadap perubahan yang mampu

menimbulkan disintegrasi sebagai berikut.

a. Kenakalan Remaja

Perubahan yang ada tanpa disikapi dengan

bijak memang dapat menimbulkan efek negatif

bagi masyarakat. Budaya Barat yang datang

mampu mengoyahkan nilai dan norma yang

ada. Akibatnya, kewibawaan nilai dan norma

sebagai pedoman bertindak menjadi kabur.

Anak-anak mulai tidak menaati nilai dan

norma yang berlaku. Oleh karena itu, perilaku

yang keluar berupa penyimpangan, salah satu-

nya adalah tindakan kenakalan remaja.

Tindakan ini mampu menimbulkan keresahan

masyarakat yang mendorong terjadinya disin-

tegrasi bangsa.

b. Kriminalitas

Perkembangan masyarakat yang semakin maju tanpa dibarengi

peningkatan kemampuan dan moral, justru akan menjadi

bumerang bagi masyarakat itu sendiri. Misalnya perkembangan

teknologi canggih memang dapat memudahkan kehidupan

masyarakat. Akan tetapi, menjadi berbeda jika perkembangan iptek

berada di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Muncul tindak kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan

teknologi canggih. Misalnya pembobolan kartu ATM melalui

jaringan internet, penipuan melalui telepon, pencurian pulsa lewat

handphone

, dan perekaman gambar-gambar amoral dengan kamera

digital.

c. Prostitusi atau Pelacuran

Adanya prostitusi pada era saat ini merupakan satu bentuk

perilaku dalam menyikapi perubahan. Berubahnya sistem

perekonomian menjadikan keberlangsungan hidup semakin sulit.

Hal inilah yang mendorong seseorang masuk dalam dunia

prostitusi. Menurut Soerjono Soekanto, prostitusi dianggap sebagai

suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum

untuk melakukan perbuatan seksual dengan imbalan upah.

d. Narkoba

Pada era kemajuan ini, tidak heran jika kasus penyalahgunaan

narkoba jumlahnya semakin bertambah. Arus globalisasi yang

cepat membawa perubahan yang cepat pula di tubuh masyarakat.

Foto:

Puguh S

▲▲

▲▲

Gambar 3.20

Vandalisme adalah contoh kenakalan

remaja.

70

IPS SMP Kelas IX

Dahulu masyarakat tidak mengenal berbagai obat-obatan terlarang,

tetapi seiring dengan perkembangan zaman orang dengan mudah

mendapatkan dan menikmatinya. Merebaknya narkoba terutama

di kalangan remaja merupakan hasil dari perubahan sosial budaya.

e. Pergolakan Daerah

Terjadinya pergolakan daerah disebab-

kan adanya perubahan ekonomi, politik,

etnis, dan agama yang mengarah pada kesen-

jangan. Perubahan tersebut dinilai tidak adil

dan hanya memihak pada kepentingan

orang-orang tertentu. Mereka menganggap

bahwa perubahan-perubahan yang ada tidak

membawa kemajuan, tetapi keterpurukan

masyarakat. Oleh karena itu, segenap masya-

rakat menolak perubahan hingga muncul

pergolakan daerah yang berkepanjangan.

Contohnya pergolakan di Aceh, Poso, dan

Ambon.

f.

Demonstrasi

Demonstrasi kini menjadi fenomena

yang biasa di negara kita. Terlebih pada era

reformasi seperti saat ini, demonstrasi

dianggap sebagai sarana efektif dalam

menyampaikan aspirasi. Selain itu, demon-

strasi dianggap sebagai alat kontrol sosial

yang tepat terhadap kinerja pemerintah.

Demonstrasi disebabkan adanya sikap

ketidaksetujuan masyarakat terhadap

kebijakan-kebijakan pemerintah yang

dianggap merugikan rakyat. Sikap peno-

lakan ini diwujudkan dalam aksi demon-

strasi secara besar-besaran.

Sesungguhnya masih banyak sikap dan perilaku masyarakat

terhadap perubahan sosial budaya yang terjadi. Salah satunya adalah

muncul sikap materialisme, individualisme, dan konsumerisme. Sikap

materialisme adalah sikap lebih mengejar kekayaan materi dibanding

dengan kualitas diri. Sikap individualisme adalah sikap lebih mem-

perjuangkan kepentingan dirinya sendiri dibanding menolong orang

lain. Sementara sikap konsumerisme adalah sikap hidup yang suka

menghambur-hamburkan uang atau hidup boros.

Sumber:

www.seasite.niu

▲▲

▲▲

Gambar 3.22

Demonstrasi merupakan satu sikap penolakan

masyarakat terhadap perubahan.

Sumber:

www.fica.org

▲▲

▲▲

Gambar 3.21

Konflik Poso yang sempat menimbulkan keke-

rasan dalam masyarakat.

IPS SMP Kelas IX

71

1. Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang berkenaan dengan

kehidupan masyarakat dalam perubahan sistem nilai, norma, pelapisan

sosial, struktur sosial, proses sosial, pola, dan tindakan sosial warga

masyarakat serta lembaga-lembaga kemasyarakatannya.

2. Melihat baik buruknya dampak yang ditimbulkan, perubahan sosial

budaya dibedakan menjadi dua, yaitu progres dan regres.

3. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial budaya yang terjadi

dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi perubahan evolusi dan

revolusi, perubahan direncanakan dan tidak direncanakan, perubahan

berpengaruh kecil dan berpengaruh besar.

4. Faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya adalah kontak

dengan budaya lain, sikap menghargai hasil karya orang lain, keinginan

untuk maju, sistem pendidikan yang maju, penduduk yang heterogen,

ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu, sistem

pelapisan terbuka, orientasi ke masa depan, sikap mudah menerima

hal-hal baru, dan toleransi terhadap perubahan.

5. Faktor-faktor penghambat perubahan sosial budaya tersebut adalah

kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, pendidikan yang

rendah, masyarakat yang bersikap tradisional, adanya kepentingan

yang tertanam kuat pada sekelompok orang (

vested interest

),

ketakutan akan terjadinya kegoyahan integrasi, prasangka buruk

terhadap unsur budaya asing, dan hambatan ideologis.

6. Faktor intern penyebab terjadinya perubahan sosial budaya adalah

bertambah dan berkurangnya penduduk, adanya penemuan baru

(inovasi), dan munculnya pemberontakan atau revolusi.

7. Faktor ekstern penyebab terjadinya perubahan sosial budaya adalah

perubahan alam, peperangan, dan pengaruh kebudayaan lain.

8. Ciri khas masyarakat tradisional adalah afektivitas, orientasi kolektif,

partikularisme, askripsi, dan

diffuseness

.

9. Ciri khas masyarakat modern adalah netralitas afektif, orientasi diri,

universalisme, prestasi, dan spesifitas.

10. Terdapat dua perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial

budaya, yaitu penyesuaian dan disintegrasi yang mengarah pada

perpecahan.

72

IPS SMP Kelas IX

Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan.

Sebagaimana kita ada saat ini pun merupakan hasil perubahan. Namun,

satu hal yang perlu kita ingat, tidak selamanya perubahan itu membawa

kebaikan atau bersifat positif. Adakalanya perubahan yang terjadi justru

akan membawa keburukan bagi kehidupan kita. Memang awalnya

perubahan tersebut terlihat baik, tetapi lambat laun akan menjadi bumerang

bagi kehidupan kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus bersikap bijak dalam

menyikapi setiap perubahan yang terjadi. Setidaknya kita menyaring setiap

perubahan yang ada dengan nilai dan norma. Dengan begitu, setiap

perubahan sesuai dengan harapan masyarakat dan dapat bermanfaat bagi

kehidupan kita.

A.

Pilihlah jawaban yang tepat!

Bacalah wacana berikut untuk menjawab soal nomor 1–10!

Laptop Menjadi Teman Istirahat

Lebih dari sepuluh mahasiswa berada di teras Unit Pelayanan Terpadu

Pusat Komputer (UPT Puskom) UNS yang berada di Kampus Kentingan,

Jalan Ir. Sutami, Solo. Mereka semua tenggelam dalam keasyikan masing-

masing. Ada yang sibuk mencari data untuk tugas kuliah dengan membuka

berbagai situs internet, ada juga yang hanya mengisi waktu istirahat dan

ngobrol bersama teman-teman lewat

chatting

.

Saat ini untuk mengakses internet, mahasiswa UNS tidak perlu lagi

jauh-jauh mencari warung internet atau warnet. Cukup membawa laptop

dan mencari lokasi jaringan internet tanpa kabel atau

hotspot area

, pasti

bisa mengakses internet dengan gratis.

Menurut Kepala UPT Puskom UNS Dr. Sutanto, S.Si. DEA. saat ini

ada delapan titik

hotspot

yang tersebar di lingkungan UNS Kampus

Kentingan. Titik

hotspot

terdapat di Gedung UPT Puskom, Perpustakaan,

Gedung SPMB Kantor Pusat, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan.

Demikian mudahnya mengakses internet di

Kampus UNS membuat

para mahasiswa, khususnya yang mempunyai laptop betah berada di

kampus. Mengakses internet sambil menunggu mata kuliah berikutnya

merupakan hal yang menyenangkan. Waktu luang bisa terisi dengan

mengerjakan tugas sekaligus mencari data di internet.

Fasilitas jaringan internet tanpa kabel ini dipersembahkan Puskom

UNS untuk mengantisipasi tuntutan kemajuan teknologi informasi pada

IPS SMP Kelas IX

73

1. Adanya teknologi

hotspot

di sekitar kampus telah mengubah

sikap dan pola perilaku mahasiswa UNS. Hal ini jelas

menunjukkan perubahan sosial sebagaimana yang diungkap-

kan oleh Selo Soemardjan. Pengertian perubahan sosial

menurut beliau adalah . . . .

a. perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial

b. perubahan pada struktur dan fungsi masyarakat

c. suatu perubahan yang mampu mempengaruhi sistem

sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku

d. perubahan yang menyangkut kebudayaan materiil dan

nonmateriil

2. Berikut ini merupakan sisi positif adanya beberapa titik

hotspot

di sekitar Kampus UNS,

kecuali

. . . .

a. dapat membuka usaha warung internet di sekitar kampus

b. memudahkan mahasiswa dalam mencari data guna

menyelesaikan tugasnya

c. memudahkan dalam mencari informasi tentang kampus

d. memudahkan mahasiswa dalam mengakses internet

dengan gratis

3. Hadirnya fasilitas

hotspot

mampu membawa akses negatif

yang mengakibatkan terjadinya perubahan bersifat regres.

Suatu perubahan dikatakan regres jika . . . .

a. meningkatkan kesejahteraan masyarakat

b. menguntungkan bagi beberapa pihak

c. mengakibatkan kemunduran bagi masyarakat

d. membawa perubahan total dalam tubuh pemerintahan

4. Menurut Soerjono Soekanto, perubahan yang terjadi pada kasus

di atas termasuk dalam perubahan . . . .

a

evolusi

c.

planned change

b. revolusi

d.

unplanned change

era globalisasi. Untuk mendukung akses internet di kampus ini, selain

Gedung Puskom UNS dibangun sebuah menara

base transceiver station

atau BTS.

Selain menghadirkan

hotspot

, Puskom UNS juga mengembangkan

jaringan internet dan intranet yang terhubung ke seluruh unit di lingkungan

UNS. Di bidang akademik, UNS mengembangkan sistem informasi dengan

basis jaringan secara tersambung atau

online

. Saat ini, selain pengumuman

SPMB yang dilakukan secara

online

, regristrasi dan heregristrasi serta untuk

mengetahui hasil studi, mahasiswa UNS dapat mengakses dari tempat

mana pun, cukup mengunjungi

http://siakad.uns.ac.id

atau melalui SMS

ke nomor 3011(indosat) dan 1103 (Flexi).

Sumber:

Kompas,

11 Maret 2008

74

IPS SMP Kelas IX

5. Hadirnya fasilitas jaringan internet tanpa kabel di sekitar

Kampus UNS dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari

data, merupakan satu bentuk perubahan sosial yang bersifat

. . . .

a. regresif

c. progresif

b. regres

d. konstruktif

6. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1) Munculnya kesenjangan antara mahasiswa satu dengan

mahasiswa yang lainnya.

2) Adanya penyalahgunaan fasilitas internet gratis.

3) Dapat melakukan regristrasi atau herregristrasi secara

online

.

4) Memudahkan pencarian data guna mengerjakan tugas

kuliah.

Pernyataan di atas yang termasuk dalam efek negatif hadirnya

fasilitas

hotspot

adalah . . . .

a. 1) dan 2)

c. 3) dan 4)

b. 1) dan 3)

d. 2) dan 4)

7.

Selain menghadirkan hotspot, Puskom UNS juga mengembang-

kan jaringan internet dan intranet yang terhubung ke seluruh

unit di lingkungan UNS.

Dalam hal ini Puskom UNS berperan

sebagai . . . .

a.

monitoring of change

c. pengendali perubahan

b. pelaku perubahan

d.

agent of change

8. Banyak mahasiswa UNS yang ikut memakai dan menikmati

fasilitas

hotspot

guna mencari data maupun sekadar mengisi

waktu luang dengan

chatting

gratis. Dalam kaitannya dengan

perubahan perilaku mereka termasuk . . . .

a. penyesuaian terhadap perubahan

b. menolak segala perubahan yang ada

c. sikap antipati terhadap perubahan

d. acuh tak acuh terhadap perubahan sosial

9. Secara intern, hadirnya titik-titik

hotspot

di Kampus UNS

disebabkan oleh faktor . . . .

a. bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk

b. adanya penemuan-penemuan baru

c. terjadinya pemberontakan atau revolusi

d. terjadi konflik dalam tubuh masyarakat

10.

Fasilitas hotspot hanya dapat dinikmati oleh mahasiswa yang

memiliki laptop dan diaktifkan di sekitar kampus.

Dikenalnya

teknologi tinggi seperti laptop oleh mahasiswa menandakan

bahwa mereka termasuk masyarakat yang bertipe . . . .

IPS SMP Kelas IX

75

a. modern

c. agraris

b. tradisional

d.

orientasi teknologi

11. Berikut ini yang termasuk pengertian perubahan sosial

menurut Kingsley Davis adalah . . . .

a. perubahan struktur sosial dan organisasi sosial

b. perubahan dalam proses sosial atau struktur sosial

c. perubahan penting dari pola perilaku dan interaksi sosial

d. perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan

fungsi masyarakat

12. Manakah yang termasuk dalam perubahan progres?

a. Listrik masuk desa menyebabkan kenakalan anak.

b. Siaran televisi menyebabkan anak malas belajar.

c. Pemakaian tenaga mesin mengurangi tingkat kesejahteraan

masyarakat.

d. Adanya internet memperlancar sistem informasi.

13. Perhatikan karakteristik perubahan sosial berikut ini!

1) Dalam tempo yang bertahap.

2) Berskala besar.

3) Tidak disadari masyarakat.

4) Tanpa kekerasan.

5) Menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan.

Manakah yang termasuk dalam karakteristik evolusi?

a. 1), 2), dan 4)

c. 2), 3), dan 4)

b. 1), 3), dan 4)

d. 1), 2), dan 3)

14. Berikut ini merupakan perubahan yang memiliki pengaruh

besar terhadap kehidupan masyarakat,

kecuali . . .

.

a. globalisasi

c. industrialisasi

b. modernisasi

d.

perubahan tren mode

15. Untuk mengurangi peningkatan angka pertumbuhan

penduduk, pemerintah menggalakkan program keluarga

berencana dengan dua anak cukup. Upaya tersebut termasuk

dalam perubahan yang bersifat . . . .

a.

planned regress

c.

unplanned progress

b.

planned progress

d.

unplanned regress

16. Berikut ini yang termasuk faktor pendorong perubahan sosial

budaya adalah . . . .

a. sikap masyarakat yang masih tradisional

b. kurangnya berhubungan dengan masyarakat lain

c. sikap mudah menerima hal-hal baru

d. ketakutan akan adanya kegoyahan integrasi

76

IPS SMP Kelas IX

17. Adanya hasrat untuk meraih prestasi atau

need for achievement

merupakan penyebab utama perubahan sosial budaya. Per-

nyataan tersebut diungkapkan oleh . . . .

a. Alvin Betrand

c. Selo Soemardjan

b. Soerjono Soekanto

d. David Mc. Clelland

18. ’Basa-basi’ merupakan salah satu ciri masyarakat tradisional

yang dinamakan . . . .

a. partikularisme

c. konservatif

b. orientasi kolektif

d.

diffuseness

19. Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan dasar berpijak

masyarakat modern karena . . . .

a. kemajuan hanya dapat dicapai melalui ilmu pengetahuan

b. kehidupan menjadi indah dan nyaman

c. dapat mengganti manusia dengan robot

d. mencetak sumber daya manusia yang siap pakai

20. Salah satu proses disintegrasi sebagai sikap adanya perubahan

sosial adalah . . . .

a. adanya sikap penyesuaian terhadap perubahan

b. pergolakan massa sebagai perwujudan rasa tidak puas

terhadap kejadian dalam masyarakat

c. gerakan kontrol sosial menuju ke arah perbaikan dan

kemajuan

d. gerakan antipasif terhadap perubahan

B.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Berikan dua contoh perubahan yang bersifat regres!

2. Mengapa perubahan industrialisasi termasuk dalam perubahan

yang berpengaruh besar? Jelaskan!

3. Sebutkan tiga faktor penghambat dan pendorong terjadinya

perubahan sosial budaya!

4. Sebutkan faktor penyebab perubahan menurut Soerjono

Soekanto!

5. Bagaimana sikap masyarakat tradisional dalam menyikapi

perubahan sosial budaya?